Jakarta (ANTARA) – Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong jatuh pada hari Senin karena data yang lemah menawarkan prospek yang lebih suram untuk pemulihan ekonomi China dan setelah adanya komentar media Pemerintah China yang memicu kekhawatiran baru atas penerapan peraturan pemerintah di sektor teknologi.
Pada penutupan perdagangan, indeks Hang Seng turun 210,16 poin atau 0,8 persen ke level 26.181,46. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,2 persen menjadi 9.265,24.
Output pabrik dan pertumbuhan penjualan ritel China melambat tajam dan meleset dari perkiraan pada Juli, karena wabah COVID-19 terbaru dan banjir mengganggu operasi bisnis, menambah tanda-tanda pemulihan ekonomi yang kehilangan momentum.
Sentimen investor mengenai perusahaan teknologi China juga mendapat pukulan lain menyusul komentar media pemerintah pada akhir pekan yang menyerukan pemeriksaan yang lebih kuat terhadap game online dan "tanpa toleransi" terhadap game yang mendistorsi sejarah.
Baca juga: Saham Hong Kong jatuh, tertekan kekhawatiran perlambatan ekonomi China
Sektor TI turun 3,21 persen dan indeks Hang Seng Tech turun 2,57 persen.
Volume perdagangan relatif tipis, dengan hanya sekitar 1,48 miliar saham indeks Hang Seng yang diperdagangkan, kira-kira 69,4 persen dari rata-rata pergerakan 30 hari pasar sebesar 2,13 miliar saham per hari.
Indeks Komposit Shanghai Composite China ditutup naik 0,03 persen pada 3.517,34 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 berakhir turun 0,1 persen.
Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia di luar Jepang turun 0,49 persen dan Indeks Nikkei Jepang ditutup turun 1,62 persen.
Yuan dikutip pada 6,4769 per dolar AS pada pukul 08.12 GMT, sedikit berubah dari penutupan sebelumnya di 6,4767.
Baca juga: IHSG menguat, pasar pantau pidato Presiden Jokowi soal RUU APBN 2022