China diwarnai kontroversi penggunaan doping di Olimpiade Paris 2024. Lebih dari itu, rupanya ada perpecahan antara suporter mereka sendiri!
China masih berada di papan atas dalam klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024. Sementara ini per siang WIB pada Kamis (8/8) China mengumpulkan 24 medali emas, tertinggal satu medali emas saja dari Amerika Serikat di puncak.
Namun ada kontroversi mewarnai tim China. Ada dugaan penggunaan doping, meski nyatanya atlet-atletnya (khususnya di tim renang dan loncat indah) bersih akan hal tersebut.
Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade 2024: AS Jauhi China, Indonesia Turun Lagi |
Belum selesai, kini tim China kembali dihantam isu tak sedap. Dilansir dari BBC, China diserang oleh suporternya sendiri!
Usut punya usut, ada kubu-kubuan suporter di China. Contohnya pada ajang tenis meja wanita, ketika Chen Meng hadapi Sun Yingsha di nomor tunggal. Chen menang dalam laga final dan berhak dapat medali emas.
Baca juga: Olimpiade 2024 dan Kontroversi Tim Renang & Loncat Indah China |
Rupanya, para suporter atau fansnya Sun tidak terima. Di sosial media China, Weibo para fansnya Sun menyerang Chen dengan kata-kata negatif sampai sebutan memakai doping!
Itu karena, Chen sebelumnya bermain dalam set yang lebih panjang. Salah satu wanita yang mem-posting ucapan mengenai doping itu bahkan sudah ditangkap oleh kepolisian Beijing.
Pemerintah Kota Beijing memantau setiap komentar negatif. Mereka tidak segan-segan untuk bertindak tegas dan sejauh ini sudah kedapatan 800 akun penyebar komentar negatif!
“Dia dengan jahat memalsukan informasi dan secara terang-terangan mencemarkan nama baik orang lain, yang mengakibatkan dampak buruk pada masyarakat,” tulis keterangan kepolisian mengenai wanita yang ditangkap tersebut.
Baca juga: Aww, Gemas… Momen Viral Pesenam China Ikutan Gigit Medali |
Kantor berita pemerintah Xinhua menyebut, pemerintah China akan lebih menindak tegas kepada para suporter atau fans yang menyerang atlet-atletnya sendiri. Tujuannya jelas, agar para atlet bisa fokus dan memberikan prestasi terbaik buat negaranya.
Sejak dari Olimpiade Tokyo, ‘serangan’ suporter atau fans China ke atlet-atletnya sendiri sudah mulai masif. Bahkan, atlet tenis meja veteran Deng Yaping sudah bersuara.
“Tolong kita semua saling menghormati dengan membiarkan idola masing-masing orang tanpa harus menyerang,” ungkapnya.
(aff/raw)