Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung terus berjuang melawan cedera yang diderita demi mengukir prestasi di Asian Games 2023, mengingat pelaksanaan ajang multievent itu dimulai pekan depan.
Dalam beberapa waktu terakhir Gregoria mengalami masalah lutut kiri, yang dia dapat saat persiapan tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis Agustus 2023. Selama itu pula, ia tetap mengikuti tiga turnamen sebelum tampil di Asian Games Hangzhou, 23 September -8 Oktober.
Dari mulai Kejuaraan Dunia, China Open, dan Hong Kong Open. Dari ketiga ajang itu, ia pun mendapat hasil yang relatif lumayan meski dalam kondisi yang sepenuhnya tak maksimal buntut dari cedera. Yaitu delapan besar, 32 besar, dan semifinal.
Baca juga: Hasil Hong Kong Open: Gregoria Mentok di Semifinal |
“Saya memutuskan bersama pelatih untuk main di sini (Hong Kong) karena saya merasa saya masih bisa. Jadi karena sudah komitmen untuk turun, jadi saya mau memberikan yang maksimal walau dengan kondisi lutut yang belum 100%,” kata Gregoria Mariska Tunjung dalam kutipan cepat yang disampaikan PBSI kepada pewarta.
“Saya memaksimalkan waktu latihan di China kemarin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saya berpikir di periode Race to Olympics ini penting juga setiap poin di setiap turnamen yang saya ikuti,” ujarnya.
“Semoga cedera lutut saya tidak semakin serius dan bisa terus membaik jelang Asian Games nanti. Sambil kembali latihan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di beberapa turnamen terakhir,” kata kata juara Spain Masters 2023 itu.
Baca juga: Anthony Ginting Maksimalkan Waktu Singkat Jelang Asian Games 2023 |
Gregoria sendiri memiliki peluang untuk bersaing ketat di Asian Games 2023 dengan para pemain-pemain Asia. Apalagi, melihat rekam jejak Jorji, panggilan akrabnya, yang sudah saling mengalahkan dengan pemain-pemain top Asia seperti Akane Yamaguchi, Pusarla V.Sindhu, Chen Yu Fei.
Di Asian Games 2018, ia terhenti di babak kedua setelah kalah dari Sindhu 12-21, 15-21.
“Pelajaran buat saya untuk tidak mudah blank karena ketika melawan pemain-pemain level atas seperti Akane (Yamaguchi) ini, bagaimana saya tidak boleh hanya memikirkan bagaimana bisa mendapat poin tapi juga bagaimana bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan sendiri,” kata Gregoria Mariska Tunjung.
(mcy/krs)