5 Kasus Cheat dalam Turnamen Besar Esports Selama Tahun 2018

Tahun 2018 tampaknya akan segera berakhir dalam hitungan bulan saja, banyak pertandingan-pertandingan esports yang telah digelar sepanjang tahun ini. Mulai dari turnamen dengan tier minor dengan total hadiah yang “fantastis” hingga turnamen akbar dengan total hadiah “super fantastis” seperti, The International untuk Dota 2 hingga The Worlds untuk League of Legends dan masih banyak lagi turnamen yang seru dengan kompetisi-kompetisi masing-masing game kompetitif.

Dari banyaknya turnamen yang telah digelar, tak sedikit peserta atau pro player-nya bermain secara “fair”. Bahkan demi mengincar kemenangan terkadang mereka men-”halal”-kan berbagai macam cara, seperti menggunakan “cheat” atau melakukan tindakan curang lainnya demi memenangkan suatu pertandingan dengan hadiah yang fantastis serta kebanggaan tersendiri tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengan karirnya kedepan. Bahkan beberapa tim dengan tegas memecat pemainnya lantaran menggunakan cheat hingga pada akhirnya komunitas pun ikut memberikan“suara”nya dalam bentuk caci maki serta kebencian di dunia maya karena ulah para cheater.

Nah prolog diatas akan mengantarkan kalian ke topik pembahasan kali ini, yaitu “5 Kasus Cheat dalam Turnamen Esports Selama Tahun 2018”. Tak perlu berlama-lama lagi kita simak langsung di bawah ini.

Daftar isi

1. Ian “Bahawaka” Crowe, OpTic Gaming– Turnamen PUBG Invitational di IEM Katowice

https://youtu.be/5YKQAXudQNc

PUBG Invitational merupakan salah satut turnamen besar untuk game PlayerUnknown’s Battlegrounds yang diselenggarakan oleh ESL pada bulan Maret silam. Peristiwa tersebut terjadi saat salah satu pemain OpTic Gaming, yaitu Ian “Bahawaka” Crowe tertangkap di layar sedang memanfaatkan sebuah “glitch” yang membuat dirinya dapat leluasa melihat sekitar meskipun dibalik tembok, hal tersebut dimanfaatkan untuk melihat posisi dari pemain tim LGD Gaming. Meskipun tidak menggunakan aplikasi/program/script layaknya aimbot tindakan tersebut melanggar peraturan dimana ada di poin 5.6  yang menyebutkan “Usage of Bugs, Glithes & Exploits” sangat tidak diperbolehkan bahkan dapat dikenakan sanksi. Alhasil imbas dari tindakan curangnya tersebut membaut OpTic Gaming harus di diskualifikasi serta kehilangan hadiah sebesar $ 12.000 USD yang kemudian digantikan oleh Cloud9 yang sebelumnya berada dibawahnya.

2. Juan “Atun” Ochoa, Thunder Predator – Kualifikasi Regional South America The International 2018

Meskipun masih di babak kualifikasi regiona pada bulan Juni yang lalu, salah satu pro player dari tim Thunder Predator ini tak segan untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji ini. The International memang salah satu turnamen impian bagi seluruh pemain Dota 2 di dunia. Tak ingin ketinggalan kesempatan begitu saja pada akhirnya membuat Atun melakukan tindakan yang melanggar peraturan dengan menggunakan macro serta script saat menggunakan hero Meepo dan Huskar. Dalam kasus ini macro yang digunakkan mempermudah penggunaan Meepo saat melakukan combo skill Poof. Dengan menggunakan macro tersebut maka waktu cast dari penggunakan skill poof tersebut cenderung lebih cepat ketimbang dengan cara konvensional dengan menekan tombol W+Tab+W+Tab untuk berpindah-pindah ke unit lainnya. Sementara itu script yang digunakan untuk Huskar lebih ke penggunaan toggle item Armlet Mordigian. Dengan menggunakan script tersebut memungkinkan Atun menggunakan toggle dari Armlet sangat efisian bahkan tak kunjung mati saat melawan Roshan. Atas kejadian tersebut Thunder Predator harus didiskualifikasi, meskipun begitu hingga saat ini Atun masih tercatat sebagai pemain aktif di tim tersebut.

investigasi penggunaan script di Huskar
investigasi penggunaan script di Huskar

3. NateHill dan FunkBomb – Turnamen Fall

Skirmish Fortnite

image courtesy, dexerto

Peristiwa ini terjadi pada bulan September lalu, dua pemain Fortnite dengan nickname NateHill dan FunkBomb memang tengah mengikuti turnamen Fall Skirmish Fortnite. Dalam kasus ini, tindakan curang yang dilakukan adalah “mengintip” atau bahasa gaulnya “stream snipelivestream resmi Epic Games yang kemudian memberikan informasi yang didapatkannya ke rekan satu timnya. Tak heran jika salah satu pemainnya bisa bermain dengan leluasa dengan informasi yang didapatkannya tersebut. Namun pada akhirnya mereka terbukti telah melakukan tindakan curang. Alhasil mereka berdua didiskualifikasi bahkan banyak penonton serta komunitas menginginkan mereka berdua untuk dibanned permanen dari gamenya.

4.Tim Chinese Taipei – Kualifikasi Hearthstone Global Games

Tidak hanya game fps/battle royale ataupun MOBA saja yang bisa dimanfaatkan oleh pemain/pro player-nya untuk berbuat curang. Bahkan game TCG (Trading Card Games) layaknya Hearthstone ini juga bisa dimanfaatkan oleh pemain/pro player untuk berbuat curang demi kemenangan di turnamen besar sekalipun. Seperti yang kita ketahui, Hearthstone Global Games merupakan salah satu turnamen besar yang resmi diselenggarakan oleh Blizzard. Meskipun masih dalam laga kualifikasi, Tim Chinese Taipei justru melakukan tindakan curang saat melawan Tim Singapore. Tim Chinese Taipei memanfaatkan siaran live streaming untuk “mengintip” atau “stream snipe” untuk kemudian memberikan informasi selanjutnya ke rekan satu timnya untuk membantu pengambilan keputusan. Atas kejadian tersebut Tim Chinese Taipei terbukti melanggar peraturan dan harus didiskualifikasi, sementara itu Tim Singapore berhak melaju ke babak selanjutnya.

5. Nikhil “forsaken” Kumawat, OpTic India – Turnamen Counter Strike: Global Offensive eXTREMESLANDS

Ini dia yang belakangan tengah menjadi buah bibir selama satu bulan terakhir. Nikhil “forsaken” Kumawat dari tim CS:GO OpTic India yang tertangkap basah atas penggunaan cheat di turnamen LAN. Bahkan cheat yang digunakkan ia samarkan sebagai aplikasi yang baisa kita gunakan untuk mengetik/mengerjakan tugas, yaitu “Word.exe”. Kecurigaan mulai muncul ketika admin daru turnamen tersebut melihat forsaken melakukan “alt-tab” saat turnamen berlangsung melawan tim Revolution. Kemudian investigasi berlanjut yang akhirnya ditemukan ada aplikasi mencurigakkan berjalan di background. Untuk meninggalkan bukti tersebut forsaken juga tak mau tinggal diam, ia langsung menutup program cheat tersebut kemudian menghapusnya.

Demi investigasi yang lebih dalam akhirnya ditemukan sebuah aplikasi bernama “Word.exe” yang memudahkan untuk melakukan “aim”. Atas kejadian tersebut OpTic India harus didiskualifikasi dari turnamen tersebut, sementara itu tim Revolutioan berhak maju ke babak selanjutnya. Tak berhenti disitu saja, pihak OpTic India bahkan memecat forsaken setelah kejadian tersebut. Di sisi lain para komunitas juga geram atas tindakan curang dari forsaken, mereka bahkan menuntut agar dia di banned selamanya dari CS:GO.

Demikian beberapa kasus “cheater” dalam turnamen esports besar yang telah terangkum sepanjang tahun 2018 ini. Menurut kalian kasus mana yang paling fenomenal di tahun ini ?

Bagi kalian yang masih penasaran, coba cek 5 Kasus Drama Esport Indonesia Sepanjang Tahun 2018 dan 7 Kasus Kematian yang Terjadi Karena Video Game di 2018!

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Epic-creativehouse. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.