Honda mengajukan banding atas perubahan hukuman untuk Marc Marquez usai insiden di Portimao. Marquez bersikukuh, hukumannya tidak seharusnya diubah.
Akibat menyeruduk pebalap RNF Miguel Oliveira di seri pertama, Marquez dihukum double long lap penalty. Semula hukuman itu dijatuhkan untuk Marquez saat melakoni balapan di Argentina.
Namun, kecelakaan tersebut rupanya membuat Marquez mengalami cedera tulang jari tangan kanan sehingga si pebalap harus absen di Rio Hondo dan hukuman tersebut otomatis “hangus”. Akan tetapi, hukuman untuk rider Spanyol itu lantas diubah di mana Marquez diwajibkan memenuhinya kapan pun dia comeback.
Baca juga: Marquez Berisiko Pensiun Dini jika Comeback di MotoGP Spanyol 2023 |
Honda tidak terima dengan keputusan tersebut. Pabrikan Jepang itu kemudian naik banding, langkah yang mendapat kritik di sana-sini.
Sampai sekarang Pengadilan Banding MotoGP belum mengambil keputusan atas banding Honda. Sedangkan Marquez sudah absen di tiga balapan setelah kecelakaan di Portimao, termasuk di seri Spanyol akhir pekan ini.
“Aku menerima sebuah penalti pada hari Minggu setelah Portimao, yang sepenuhnya kusetujui. Kemudian aku tidak tahu mengapa mereka mengubahnya setelah dua hari,” ceplos Marquez di Crash.
Baca juga: Bagnaia: Aku Jatuh Bukan karena Tekanan Saat Memimpin! |
“Tim memutuskan naik banding. Bisa dibayangkan, ketika anda cedera anda tidak memikirkan tentang hal-hal semacam ini. Terutama ketika dokter bilang kepada anda bahwa cedera ini akan butuh 6-8 minggu, dan anda akan kehilangan 3-4 balapan.”
“Percayalah, penalti terberat bagi seorang pebalap itu adalah cedera dan kehilangan tiga balapan tersebut,” lanjut juara dunia MotoGP enam kali itu.
“Tim melanjutkan naik bandingnya. Soalnya sewajarnya ketika anda menerima sebuah penalti, jika anda menyetujuinya dan anda meneken dokumennya, itu searusnya menjadi hukumannya. Bukan hukuman yang lain,” cetus Marc Marquez.